Langsung ke konten utama

BULLYING❓❗

Bullying bukanlah insiden yang hanya sekali atau dua kali terjadi.
Penindasan, perundungan, perisakan, pengintimidasian, atau yang biasa kita sebut bullying adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Seorang pelaku bullying memang bermaksud menyebabkan rasa sakit pada korbannya, baik dengan menyakiti fisik, kata-kata. atau perilaku yang menyakitkan, dan melakukannya berulang kali.

Terdapat 2 bentuk penindasan, yaitu penindasan fisik dan penindasan psikologis.
Penindasan fisik adalah tindakan penindasan dengan kontak secara fisik yang menimbulkan perasaan sakit fisik, luka, cedera, atau penderitaan lainnya. Contohnya memukul, menampar, atau menendang orang lain. Penindasan psikalogi adalah tindakan penindasan yang menimbulkan trauma psikologis, ketakutan, depresi, kecemasan, atau stres. Selain itu juga menimbulkan kegalauan/gusar.

Pelaku bullying biasanya berasal dari status sosial atau posisi kekuasaan yang lebih tinggi, seperti anak-anak yang lebih besar, lebih kuat, atau dianggap populer sehingga menyalahgunakan posisinya. Anak-anak yang paling rentan menghadapi resiko menjadi korban bullying seringkali berasal dari masyarakat yang terpinggirkan, dari keluarga berpenghasilan rendah, anak-anak  dengan penampilan atau ukuran tubuh berbeda, penyandang disabilitas, atau anak-anak migran atau pengungsi.

Bullying tidak hanya dapat terjadi secara langsung, namun juga dapat terjadi secara online. Cyber bullying sering terjadi melalui media sosial, SMS, email, atau platform online lainnya. Dari jari-jari mereka memposting ujaran kebencian, vulgar, hoax, dan berita bohong yang merugikan orang lain. Cyber bullying lebih kejam dibandingkan bullying karena meninggalkan jejak digitan seperti foto, video, dan tulisan. Selain itu, cyber bullying juga dapat dilakukan siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.

Bullying dapat menimbulkan dampak yang berbahaya dan jangka panjang bagi korban. Selain efek fisik dai bullying, Korban bullying juga merasakan marah, takut, tidak berdaya, malu, putus asa, dan terisolasi. Apabila kondisi ini terjadi berulang-ulang dan semakin parah dapat menyebabkan hingga korban mengakhiri hidupnya.
Meski waktu berlalu, korban akan ingat semua kejadian dan siapa yang melakukan. Pengalaman kelam yang meninggalkan bekas meski melanjutkan kehidupan. 


MARI BERSAMA-SAMA MENYELAMATKAN GENERASI MUDA DARI PERUNDUNGAN DAN KEKERASAN DALAM BENTUK APAPUN.

"Stop bullying. No one deserves to feel worthless." -Rebecca Black
#stopbullying



Sumber :
https://www.unicef.org/indonesia/id/cara-membicarakan-bullying-dengan-anak-anda
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penindasan
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.bimakini.com%2F2018%2F11%2Fstop-bullying-pembuat-video-kingkong-stress%2Fstop-bullying%2F&psig=AOvVaw1W4jrOZFNDBoQPdZPGWCgx&ust=1627656460089000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCICI1o3DiPICFQAAAAAdAAAAABAK

Komentar